judul gambar

Kelebihan dan Kekurangan Differential Pressure Transmitter

Teknik pengukuran tekanan aliran sudah muncul sejak 100 tahun yang lalu. Namun seiring berkembangnya teknologi, saat ini alat yang digunakan memang sudah semakin canggih. Hal tersebut terlihat pada differential pressure transmitter yang kini banyak digunakan di industri. Dimana dalam pemakaiannya, terdapat kelebihan dan kekurangan differential pressure transmitter ini. Berikut selengkapnya.

 

Mengenal Differential Pressure Transmitter

Kelebihan dan Kekurangan Differential Pressure Transmitter
Endress Hauser Differential Pressure Transmitter

Untuk memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh differential pressure transmitter, tentunya anda perlu memahami lebih jauh terkait dengan piranti tersebut. Jika dilihat dari namanya, mungkin sekilas tidak sulit untuk memahami apa fungsi dari differential pressure transmitter yang dikenal pula dengan nama differential pressure flow meter ini.

Jadi, alat tersebut adalah jenis flow transmitter yang mengukur nilai perubahan tekanan. Sehingga dari pengukuran ini nantinya bisa dihitung mengenai flow velocity dari fluida yang mengalir dalam pipa. Flow fluida yang menuju pipa memang akan dipandu ke beberapa bagian peralatan yang memiliki luaran area berbeda dengan menggunakan peralatan tertentu.

Hal tersebut menyebabkan adanya variasi dalam flow pressure dan flow velocity serta tekanan alirannya. Itulah kenapa diperlukan differential pressure transmitter untuk mengukur nilai perubahan tekanan yang terjadi. Sebab sesuai dengan hukum Bernoulli, perbedaan tekanan ini akan menyebabkan flow velocity.

 

Bagian dan Fungsi Differential Pressure Transmitter

Dan untuk menjawab kelebihan & kekurangan differential pressure transmitter, ada baiknya untuk memahami pula apa saja fungsi dan bagian yang dimiliki oleh alat tersebut. Untuk fungsinya sendiri, differential pressure flow transmitter memiliki dua peran utama. Yang pertama yaitu mengukur tekanan aliran fluida di dalam pipa menggunakan metode differensial.

Lalu yang kedua yaitu mengirimkan hasil pengukuran pressure atau tekanan yang telah dilakukan ke bagian kontroler. Dan untuk melaksanakan kedua fungsi tersebut, differential pressure transmitter mempunyai beberapa bagian. Seperti bagian primer, bagian sekunder, dan juga bagian elektronik housing.

Adapun bagian primer adalah bagian yang berisikan komponen untuk mengukur pressure yang terjadi di dalam pipa. Lalu bagian sekunder berisikan transduser dan transmitter. Dimana transduser di sini dimanfaatkan untuk mengubah tekanan yang diukur menjadi besaran listrik.

Tujuan dari mengubah tekanan yang diukur oleh sensor tersebut adalah supaya kontroler bisa membacanya dan melakukan aksi yang tepat. Setelah transduser mengubah tekanan, transmitter pada bagian sekunder akan menstandarkan nilai besaran listrik. Sebab kontroler hanya dapat membaca sinyal listrik antara 4 sampai 20 mA atau 1 sampai 5 volt.

Sementara itu, bagian elektronik housing terdiri atas komponen yang terintegrasi. Beberapa komponen tersebut mempunyai fungsi beragam. Di antaranya yaitu menerjemahkan sinyal output dari transduser agar dapat dibaca user, menampilkan hasil pengukuran tekanan, dan mengirimkan hasil pengukurannya ke kontroler.

 

Kelebihan dan Kekurangan Differential Pressure Transmitter

Differential pressure transmitter mempunyai beberapa elemen atau jenis, yang mana masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Sehingga kelebihan & kekurangan differential pressure transmitter bisa anda pahami lebih jauh. Berikut beberapa di antaranya.

 

1. Orifice Plates

Orifice plates merupakan plate berlubang yang ditempatkan secara tegak lurus dengan flow stream di dalam pipa. Ketika fluida mengalir lalu melewati orifice plates, nantinya peningkatan kecepatan dan penurunan tekanan dapat terjadi. Dimana perbedaan pressure sebelum dan sesudah melewati orifice plates inilah yang akan digunakan untuk mengukur flow velocity atau kecepatan aliran.

Kelebihan yang dimiliki oleh jenis ini adalah bisa digunakan untuk berbagai ukuran pipa dengan range lebar, keakuratannya juga bagus apabila memang dipasang dengan baik, selain itu harganya pun relatif murah. Akan tetapi, anda tidak bisa menggunakan orifice plates untuk mengukur laju aliran slurry. Pasalnya akan memicu terjadinya penyumbatan di dalam pipa.

Selain itu, sebenarnya orifice plates sendiri kembali dibagi menjadi beberapa jenis. Yaitu concentric orifice, eccentric orifice, dan segmental orifice. Concentric orifice memiliki letak lubang penghalang segaris dengan penampang pipa, sementara eccentric orifice tidak satu garis pusat dengan penampang pipa. Sedangkan segmental orifice masih digunakan pada service yang sama dengan eccentric orifice.

 

judul gambar
2. Flow Nozzle

Kelebihan & kekurangan differential pressure transmitter berikutnya bisa dilihat pada elemen flow nozzle. Alat tersebut terdiri atas bagian yang memiliki bentuk lonceng dengan profile ellips yang diikuti leher silindris. Dimana flow nozzle tersebut diletakkan di dalam pipa agar dapat mengubah bidang aliran.

Sehingga nantinya pressure drop atau penurunan tekanan dapat terjadi, dan bisa digunakan untuk menghitung kecepatan alirannya. Kelebihan yang ditawarkan oleh flow nozzle sendiri yaitu bisa digunakan untuk fluida yang mengandung padatan, dan pressure loss-nya lebih rendah bila dibandingkan dengan orifice plate.

Meskipun begitu, tentu seperti halnya dengan orifice plate, flow nozzle juga mempunyai kekurangan tersendiri. Adapun kelemahan yang dimiliki oleh piranti ini dalam praktiknya yaitu terbatas hanya untuk ukuran pipa yang mempunyai ukuran di bawah 6 inchi. Selain itu harganya jauh lebih tinggi ketimbang orifice plate.

 

3. Venturi Tube Flow Meter

Venturi tube flow meter mengukur flow velocity dari perubahan yang terjadi di dalam luas atau area penampang, yang kemudian menyebabkan perubahan tekanan dan kecepatan flow. Penggunaan venturi tube ini juga menghadirkan kelebihan dan kekurangan tersendiri, seperti pada orifice plate ataupun flow nozzle.

Kelebihannya yaitu pressure loss permanen pada venturi tube cenderung lebih rendah ketimbang kedua differential pressure transmitter yang telah disebutkan. Selain itu, anda bisa menggunakan elemen ini untuk mengukur fluida yang mengandung endapan padat atau solids.

Sementara kekurangannya yaitu harga untuk venturi tube flow meter tergolong cukup mahal. Dan sama seperti flow nozzle, anda tidak bisa menemukan venturi tube yang tersedia dengan ukuran pipa di bawah 6 inchi. Itulah kelebihan & kekurangan differential pressure transmitter untuk jenis venturi tube flow meter.

 

4. Pitot Tubes Flow Meter

Probe dengan pitot tubes atau open tip dimasukkan ke dalam suatu bidang flow. Dan tip tersebut berperan sebagai zero velocity atau titik stasioner dari aliran yang mengalir. Tekanan ini kemudian dibandingkan dengan tekanan statis, lalu dimanfaatkan untuk mengukur flow velocity. Dimana pitot tubes sendiri bisa mengukur kecepatan aliran tersebut pada titik pengukuran.

Umumnya, piranti ini digunakan pada utilities steams yang tidak begitu membutuhkan ketelitian dan keakuratan yang tinggi. Jadi anda mungkin akan jarang menemukannya pada process steam. Salah satu kelebihan utama yang dimiliki oleh pitot tubes flow meter sendiri terletak pada tidak adanya pressure loss.

Akan tetapi, sejumlah kelemahan bisa anda peroleh dari penggunaan alat tersebut. Mulai dari akurasinya yang cenderung kurang dari elemen lain, sensitif terhadap gangguan pada hulu atau upstream, dan tidak direkomendasikan apabila digunakan untuk fluida yang lengket serta kotor. Kelebihan & kekurangan differential pressure transmitter ini tentunya perlu dipahami.

 

Informasi Lainnya : Pengertian Pressure Transmitter, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

 

Kesimpulan

Demikian kelebihan dan kekurangan differential pressure transmitter yang berfungsi untuk mengukur nilai tekanan pada fluida. Pada praktiknya, differential pressure transmitter terbagi menjadi beberapa jenis yang mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Sehingga perlu dipahami oleh user sebelum mengaplikasikannya pada sistem.

judul gambar