Proses pembentukan logam sering dilakukan sebagai bagian dari serangkaian proses manufaktur. Proses ini dilakukan sebagai teknik mengubah bentuk logam dari suatu bentuk menjadi bentuk lainnya sesuai keinginan. Dan terdapat macam-macam proses pembentukan logam yang umum diterapkan. Apa saja ? Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Pengertian Lebih Lanjut Pembentukan Logam
Sebelum membahas macam-macam proses yang ada dalam pembentukan logam, sebaiknya anda memahami terlebih dahulu pengertian pembentukan logam itu sendiri.
Dimana proses ini dilakukan dengan memberikan gaya luar pada logam, sehingga terjadilah deformasi plastis dan mengubahnya menjadi bentuk yang diinginkan.
Tujuan utama dari pembentukan logam bukan hanya mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk sesuai keinginan.
Namun proses pembentukan logam ini juga dilakukan sebagai upaya memperbaiki sifat benda kerja dengan melakukan perbaikan pada struktur mikronya. Selain itu, proses ini juga dapat menambah kekuatan mekanik pada benda logam dan lain sebagainya.
Proses Pembentukan Logam
Casting
Macam-macam proses pembentukan logam yang pertama yaitu casting ata teknik pengecoran. Teknik ini dilakukan dengan cara mencairkan logam kemudian menuangkannya ke dalam cetakan. Sehingga logam yang sudah berbentuk cairan akan mengisi semua rongga cetakan yang ada.
Nantinya setelah logam cair mulai membeku, maka akan menghasilkan bentuk yang sama dengan bentuk rongga cetakan. Dalam hal ini, logam dicairkan dengan cara pemanasan dan tekanan.
Dimana logam cair yang sudah dibuat akan didorong masuk ke dalam mould chamber. Alhasil seperti yang telah disebutkan, benda dari logam yang sebangun dengan model cetakan akan terbentuk.
Proses casting sendiri bisa dilakukan dengan beberapa teknik seperti die casting, centrifugal, investment casting, dan teknik gravitasi.
Adapun contoh pengubahan dan pembentukan logam menggunakan teknik casting antara lain casing pompa, beam blank, billet, bloom, pencetakan slab, pencetakan ingot, dan strip dalam mesin cetak kontinyu.
Forging
Sesuai dengan namanya, proses pembentukan logam dengan cara forging atau penempaan dilakukan dengan cara benda kerja ditekan di antara dua die atau cetakan.
Dimana penakanan tersebut bisa dilakukan dengan tekanan berangsur angsur atau perlahan, maupun dengan tekanan kejut.
Sehingga melalui proses penekanan ini nantinya akan dihasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan keinginan. Bisa dibilang bahwa macam macam proses pembentukan logam dengan cara forging ini adalah jenis pengerjaan yang paling tua.
Karena berdasarkan catatan yang ada, proses forging terhadap telah dilakukan sejak kurang lebih 4.000 tahun sebelum masehi.
Meski saat itu kebanyakan penempaan yang dilakukan lebih berpusat untuk membuat perhiasan dan koin. Lalu seiring berjalannya waktu mulai dilakukan pada berbagai jenis pengerjaan, termasuk logam.
Forging sendiri berdasarkan temperatur kerjanya bisa dibagi menjadi dua jenis yakni cold forging dan hot forging atau warm forging.
Untuk cold forging, merupakan proses pengerjaan logam dengan cara penempaan di suhu ruang. Karena logam yang dingin mempunyai kekuatan jauh lebih besar ketimbang logam panas, proses cold forging memerlukan gaya yang jauh lebih besar.
Selain itu, logam yang dikerjakan dengan penempaan dingin ini harus mempunyai sifat mampu bentuk yang tinggi pada suhu ruang.
Sementara itu, hot forging adalah proses penempaan logam yang dilakukan pada suhu tinggi. Adapun proses ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan sifat mampu bentuk logam dan mengurangi kekuatannya.
Ketika bekerja dengan hot forging, maka gaya yang diperlukan akan lebih kecil ketimbang cold forging. Namun perlu diketahui bahwa kualitas permukaannya bisa lebih buruk dari cold forging.
Selain itu, berdasarkan derajat pembatasan arah aliran benda kerja oleh cetakan, teknik forging dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu open-die forging, impression-die forging, dan flashless forging.
Bahkan selain ketiga jenis ini ada lagi jenis penempaan yang dikenal sebagai precision forging. Dimana precision forging mampu menghasilkan produk yang jauh lebih presisi.
Rolling
Macam-macam proses pembentukan logam lainnya yaitu rolling. Cara ini termasuk ke dalam proses bulk deformation, yaitu mengubah bentuk benda kerja secara signifikan dan besar besaran.
Dimana proses tersebut mempunyai karakteristik yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaan bidang benda kerjanya relatif kecil.
Dan rolling sendiri merupakan proses kompresi atau penekanan yang dilakukan dengan tujuan mengurangi ketebalan slab.
Caranya yaitu dengan menggunakan sepasang mekanisme roller. Yang mana pengerjaan rolling juga terbagi menjadi dua jenis yaitu cold rolling dan hot rolling.
Untuk cold rolling atau cold roller, mempunyai ciri toleransinya rendah dan mempunyai permukaan akhir yang jauh lebih baik atau halus. Sedangkan proses pengerjaan yang dilakukan melalui cara hot rolled mempunyai ciri sebaliknya, seperti gaya rol rendah, toleransi tinggi, permukaan kasar, dan umumnya untuk deformasi plastik yang besar.
Drawing
Drawing merupakan salah satu dari macam macam proses pembentukan logam yang dilakukan terhadap material dengan bentuk lembaran. Seperti baja, emas, perak, tembaga, stainless steel, aluminium, maupun titanium dapat dibentuk melalui proses drawing yang dilakukan dengan menekan material benda kerja.
Penekanan terhadap material yang berupa lembaran ini disebut dengan blank, dan mengakibatkan terjadinya peregangan mengikuti bentuk dies.
Alhasil bentuk akhir dari benda logam nantinya akan ditentukan oleh die sebagai penahan benda kerja dan punch sebagai penekan itu sendiri.
Proses drawing umumnya berjalan dengan melalui 4 langkah, yaitu kontak awal, bending, straightening, dan compression.
Pertama tama punck bergerak dari atas ke bawah dan blank dipegang oleh nest supaya tidak bergeser. Kontak awal di sini akan terjadi apabila bagian bagian dari die set saling menyentuh blank.
Kemudian lembaran logam akan mengalami proses bending, yang merupakan proses pertama pada rangkaian pembentukan drawing. Di sini posisi punck akan lebih dalam melebihi jari jari die, sementara posisi die sendiri tetap tidak bergerak.
Gabungan antara kedua gaya tersebut akan menyebabkan material mengalami peregangan dan daerah terluar mengalami kompresi arah radial.
Berlanjut ke tahap straightening, punck melewati radius die dan gerakannya mengarah ke bawah serta menghasilkan pelurusan sepanjang dinding die. Dari proses tersebut bentuk silinder sesuai dengan bentuk die dan punch akan tercipta.
Lalu dilanjutkan dengan compression yang membuat daerah blank pada blankholder mengalami kompresi arah radial mengikuti bentuk die.
Extrusion
Macam-macam proses pembentukan logam berikutnya yang akan dibahas yaitu extrusion. Proses ini bertujuan untuk mereduksi atau mengecilkan penampang, caranya yaitu dengan menekan bahan logam menggunakan gaya tekan relative besar melalui rongga cetakan. Biasanya, proses extrusion dilakukan untuk membuat tabung berongga, batang silinder, dan lain sebagainya.
Adapun proses ekstrusi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu langsung atau searah dan tak langsung awal berlawanan. Ekstrusi langsung nantinya akan menghasilkan produk yang keluar searah dengan gaya tekan dan gerakan penekan. Sementara ekstrusi berlawanan akan menghasilkan produk yang keluar berlawanan dengan arah gaya tekan.
Info Lainnya : Apa saja Material Valve? Ini Penjelasan, Kelebihan dan Kekurangannya
Kesimpulan
Itulah beberapa macam proses pembentukan logam yang umum dilakukan. Proses pembentukan logam memang dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam manufaktur. Anda bisa memilih salah satu yang sesuai dengan kebutuhan, sebab setiap proses memiliki karakteristik sendiri yang nantinya dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan.