judul gambar

Beberapa Class pada Valve (ANSI, JIS, DIN) yang Harus Diketahui

Bagi anda yang menjalankan usaha di bidang industri migas, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah valve. Valve atau katup ini memang sangat berperan dalam industri migas. Fungsi Valve yaitu untuk mengontrol jumlah aliran fluida. Dimana pada praktiknya, ada macam macam class pada valve tersebut yang dibedakan berdasarkan standar ANSI, JIS, dan PN.

 

Mengenal Standar ANSI

ANSI merupakan American National Standards Institute, yakni organisasi yang mengawasi pengembangan standar untuk produk, sistem, proses, layanan, dan personel di Amerika Serikat.

Organisasi nirlaba swasta tersebut juga melakukan koordinasi antara standar AS dengan standar internasional lain.

Sehingga produk Amerika bisa digunakan di seluruh dunia, termasuk berbagai kelas valve yang menggunakan standar ANSI.

Mulai dari ANSI 150, ANSI 300, ANSI 800 hingga ANSI 2500. Di Indonesia sendiri, secara umum valve yang beredar kebanyakan merupakan barang yang dibuat dengan berdasarkan standar ANSI tersebut.

Dimana hal ini perlu anda ketahui, karena pemilihan valve berdasarkan standar ini akan menyangkut ke material bantunya yaitu thread atau flange dan juga jenis maupun banyaknya mur-baut yang akan digunakan. Di flange ANSI sendiri, dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut.

 

Flange Tipe Weldneck

Flange tipe weldneck mempunyai ciri yang begitu kentara. Dimana penyambunga flangenya harus menggunakan las. Jenis inilah yang paling umum digunakan dalam sebuah plant, karena begitu mudah untuk disambungkan dengan pipa ataupun valve.

Macam macam class pada valve yang digunakan akan mempengaruhi pemilihan flange ini, yang cocok digunakan untuk pressure tinggi.

 

Flange Tipe Slip-on dan Lap Joint

Flange tipe slip-on dan tipe lap joint secara umum sering diklasifikasikan menjadi satu. Pasalnya flange tipe slip-on ini memang mempunyai bentuk yang begitu mirip dengan jenis flange lap joint.

Dimana keduanya akan memasukkan pipa utama ke dalam flange. Hanya saja, tipe lap joint akan membuat pipa sampai keluar dari flange.

Sementara pada tipe slip-on tidak ada sisi pipa yang sampai keluar. Sebab flange hanya masuk sebagian saja dan sisi luar serta dalamnya dilas.

Karena sisi pipa tersebut masuk ke dalam flange, maka diameter yang dimiliki flange tipe slip-on pun harus lebih besar bila dibandingkan dengan diameter outside dari pipa.

 

judul gambar
Flange Tipe Threaded

Flange tipe threaded sering disebut pula dengan nama flange tipe ulir. Sebab tipe penyambungannya menggunakan ulir. Biasanya flange tipe threaded digunakan untuk sistem yang begitu rawan dengan kebakaran kalau menggunakan las. Dan kelebihannya yaitu terletak pada harganya yang cenderung lebih murah.

 

Flange Tipe Socket

Flange tipe socket hampir mirip dengan flange lap joint dan slip on, khususnya lebih mirip pada tipe yang slip-on. Perbedaannya terletak pada sisi terluar dari flange yang memiliki tahanan, sehingga pipa yang dimasukkan ke dalam flange pun tidak tembus seperti yang terjadi pada slip-on.

 

Reducing Flange dan Blind Flange

Macam macam class pada valve juga akan mempengaruhi pemilihan antara reducing flange dan blind flange. Dimana reducing flange yaitu jenis dengan fungsi untuk menggabungkan pipa yang mempunyai diameter berbeda. Sementara itu, blind flange berfungsi untuk menutup aliran seperti cap dalam fitting.

Blind flange tersebut memiliki bentuk yang rata, tidak ada apa apanya, sebab fungsinya memang untuk menutup. Aliran pipa sendiri ditutup bisa jadi karena sedang dilakukan maintenance. Atau mungkin sengaja ditutup untuk mencegah akses manusia, seperti dalam nozzle yang biasanya ada manhole ditutup menggunakan blind flange.

 

ANSI Shutoff Classification

Masih berbicara mengenai standar ANSI, karena ini merupakan standar valve yang juga banyak digunakan di Indonesia. Perlu diketahui bahwa klasifikasi shutoff-nya ditentukan oleh persentase dari fluida uji yang melewati valve pada temperatur, tekanan, serta batas waktu yang ditentukan.

Klasifikasi shutoff ini berkisar antara ANSI Class I, valve yang tidak membutuhkan tight shutoff. Sampai dengan ANSI class VI, dimana shutoff diperlukan komplit terlebih dahulu atau sampai level nearby bubble-tight. Adapun setiap klasifikasi shutoff dari American National Standards Institute yaitu :

 

Shutoff ANSI Class I dan II

Shutoff ANSI ANSI class I merupakan klasifikasi terbuka yang tidak membutuhkan pengujian. Jadi yang dijadikan pedoman yaitu kesepakatan antara user dan manufaktur.

Sedangkan shutoff ANSI class II yaitu 0,5% dari rated valve capacity. Shutoff ANSI ini berhubungan dengan trim bertekanan seimbang, digunakan permukaan metal piston ring dan juga metal to metal seat dalam praktiknya.

 

Shutoff ANSI Class III dan IV

Macam macam class pada valve selanjutnya yaitu shutoff ANSI class III dan IV. Shutoff ANSI class III 0,1% dari rated valve capacity, dan berhubungan dengan tipe valve yang sama seperti pada class II. Lalu ANSI class IV adalah yang digunakan untuk standar industri , dengan level maksimum kebocoran yang diperbolehkan hanya 0,01%.

 

Shutoff ANSI Class V dan VI

Shutoff ANSI class V dibutuhkan dalam aplikasi, dimana control valve digunakan sebagai blocking valve, dan diinginkan tetap tertutup untuk selang waktu yang lama dengan pressure drop besar. Sementara shutoff ANSI class VI biasa disebut sebagai penutup keda gelembung dan dikaitkan dengan logam ke permukaan yang lembut dari elastomer.

 

Mengenal Standar JIS

Class pada Valve

 

Selain standar ANSI, valve yang banyak beredar di Indonesia juga beberapa menggunakan standar JIS (Japanese Industrial Standards). JIS merupakan serangkaian peraturan kualitas yang diakui oleh badan nasional di Jepang.

Proses standarisasinya dikoordinasikan terlebih dahulu oleh komite standar industri Jepang, kemudian diterbitkan melalui asosiasi standar Jepang.

Untuk macam macam class pada valve yang banyak beredar menggunakan standar JIS yaitu 5K, 10K, 16K, dan 20K. Dengan umum menggunakan body material antara lain carbon steel, stainless steel, bronze atau brass, WCB, cast iron, dan ductile iron. Sehingga pemilik usaha wajib mengetahui hal tersebut dalam penggunaan valve.

 

Mengenal Standar DIN

Class pada Valve

Meskipun umumnya pembuatan dari valve berdasarkan standar ANSI dan JIS. Dimana berbagai barang yang beredar di Indonesia pun kebanyakan menggunakan standar tersebut.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa standar PN juga bisa masuk. PN atau Pressure Nominal sendiri bisa disebut juga sebagai DIN (Deutsche Industrie Normen).

Itu merupakan standar Eropa yang tentunya banyak digunakan di negara negara Eropa. Di Indonesia sendiri bukannya tidak ada, tapi jumlah valve atau barang industri lainnya yang menggunakan standar PN memang jauh lebih sedikit dibandingkan standar ANSI maupun standar JIS.

Namun kembali seperti yang telah disebutkan, bahwa tidak menutup kemungkinan jika valve dengan standar PN juga dapat masuk. Adapun yang banyak ditemukan yaitu PN 10, 16, 25, dan 40, serta class 125, 150, 300, 800, 2500, 6000.

Sehingga  macam macam class pada valve ini perlu diketahui. Karena umumnya client yang berasal dari Eropa akan membuat standar Eropa adalah harga mati.

 

Info Lainnya : Apa saja Material Valve? Ini Penjelasan, Kelebihan dan Kekurangannya

 

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai class pada valve yang perlu anda ketahui. Class pada valve yang beredar di Indonesia umumnya menggunakan standar ANSI, JIS, dan juga PN. Masing masing punya kualifikasi sendiri yang sebaiknya anda perhatikan. Karena meskipun pemilihan valve berdasarkan standar terlihat sederhana, namun akan mempengaruhi material bantu yang digunakan nantinya.

judul gambar